Indonesia Siap Hadirkan Tim di GITC 2019

Jumat, November 22nd 2019. | Uncategorized

Jakarta, Suronews – Untuk ke-4 kalinya Indonesia mengirim kontestan Disabilitas dalam ajang GITC, sebelumnya Indonesia telah berhasil meraih penghargaan di ajang GITC sejak keikutsertaaan tim Indonesia di GITC 2014.

Ketua YPAC Nasional, Farida Ratna Djuita, mengatakan, “Tahun 2015, GITC diadakan di Serpong, Indonesia, dengan dukungan Kementerian Informasi, Teknologi dan Komunikasi. Gelar Juara Umum dan penghargaan tertinggi sebagai Global IT Leader 2015 diraih oleh Pramuditaya Dyan Prabaswara, remaja disabilitas low vision asal Kebumen, Jawa Tengah. Selain meraih medali perorangan dan kelompok di GITC 2014 dan 2017, di GITC 2018 di New Delhi India, Indonesia kembali merebut Juara Umum, lewat Global IT Leader 018 – Fayza Putri Adila, remaja putri disabilitas pendengaran berusia 16 tahun. Fayza merupakan Global IT Leader perempuan pertama, sejak GITC diselenggarakan di tahun 2011.”

“Pada intinya, setiap negara mengirimkan satu tim yang terdiri dari 6 remaja untuk GITC 2014 hingga GITC 2016. Tetapi sejak GITC 2017, satu tim hanya terdiri dari 4 remaja. Walaupun demikian, Indonesia mampu mengirimkan dua tim di GITC 2018 (satu tim atas biaya pribadi peserta). Persyaratan agar satu tim terdiri dari ragam disabilitas, menjadi ketentuan sejak GITC 2018,”jelas Ketua YPAC Nasional, Farida Ratna Djuita, saat ditemui di Sekretariat YPAC Nasional, bilangan Kebayoran, Jakarta Selatan, Jum’at, (22/11/2019).

Pada Tahun 2019 ini, lanjut Djuwita, ” Indonesia hanya mengirim satu tim saja, diantaranya, Tion Iswara Wirmo (disabilitas penglihatan), Lazzari Charos Lumbantoruan (disabilitas fisik), Umran Zhafran Ibrahim (disabilitas developmental), dan Syifa Arya Maharani (disabilitas pendengaran). Namun ada hal yang istimewa pada tahun ini, Indonesia mendapat sponsor langsung dari Wall’s yang mewakili PT. Unilever Indonesia Tbk

Selain itu juga pada tahun ini IGlobal IT Leader GITC 2018, Fayza Putri Adila diundang panitia GITC 2019 ke Busan untuk berbagi pengalaman sebagai Global IT Leader 2018 dengan para peserta kompetisi.

Adapun tim Indonesia akan didampingi oleh para chaperone sebagai berikut:
Farida Ratna Djuita (Ketua YPAC Nasional) dan Asviretty Nurgusmy Yerl (Wakil Ketua 1 YPAC Nasional/Nasional Secretary Rehabilitasi Internasional Indonesia),

Khadijah Farid (Orang-tua dari Fayza Putri Adila), Rika Rismawati (Pemerintah dari Direktorat PLK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, selaku pembicara di IT Forum GITC 2019.

Djuita, menjelaskan Pada kompetisi ini nantinya akan terdapat Forum Inovasi dan Inklusi di GITC 2019, yang merupakan kelanjutan dari IT Forum. Peserta forum adalah para pendamping, selain perwakilan pemerintah dari masing-masing negara. Tahun ini Indonesia diwakili oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan memaparkan kondisi IT terkini di Indonesia, khususnya dalam mendukung penyandang disabilitas. Topik dari diskusi di forum ini, yakni inklusi beragam disabilitas hendaknya dapat diimplementasikan di setiap institusi/kementerian di tiap negara.

“Terkait biaya akomodasi, Panitia GITC 2019 menanggung biaya perjalanan tim remaja peserta kompetisi dan dua orang pendamping (termasuk perwakilan pemerintah dari tiap negara), yakni tiket pesawat dari Jakarta ke Busan pulang-pergi, serta akomodasi dan konsumsi selama kompetisi di Busan untuk 7 orang. Sedangkan, biaya terkait visa, uang saku, transportasi dari daerah di luar Jakarta, serta pelatihan tim di karantina YPAC Nasional selama 3 hari, dibiayai oleh YPAC Nasional didukung oleh donatur PT Unilever Indonesia Tbk., yang dalam hal ini diwakilkan oleh brand es krim Walls, “Beber Djuita

Sementara itu, Perwakilan dari PT. Unilever Indonesia Tbk yang diwakili Brand Wall’s, Rendy, mengatakan, “Melalui berbagai program, Walls senantiasa mengusung brand purpose atau tujuan mulia yaitu #SemuaJadiHappy, karena percaya bahwa kebahagiaan adalah hak semua orang, tanpa terkecuali. Bulan Juli 2019 lalu, Walls menginisiasi kerja sama dengan YPAC Nasional untuk menghadirkan kebahagiaan inklusif bagi anak-anak Indonesia melalui rangkaian acara Walls Happy Day yang telah digelar di 5 (lima) kota besar di Indonesia. Acara tersebut ditujukan agar anak-anak penyandang disabilitas dapat membangun rasa percaya diri, sementara anak-anak non disabilitas dapat belajar untuk berempati terhadap sesama. Dan kini, berkat kerja sama yang telah dibina, Walls kembali mendukung YPAC Nasional untuk mendorong semangat inklusivitas dalam memaknai dan berbagi kebahagiaan melalui ajang Global IT Challenge 2019,”

“Walls berharap kontingen Indonesia dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat, bahwa keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk berprestasi dan menggapai cita-cita,”tegas Rendy

Pasalnya Tim GITC 2019 telah diberi pembekalan IT secara online oleh Instruktur IT YPAC Nasional selama empat bulan terakhir terkait pelatihan materi GITC. Dalam hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) memberikan dukungannya lewat pengayaan IT yang diberikan oleh IT Instruktur Kemkominfo.

Related For Indonesia Siap Hadirkan Tim di GITC 2019