Stasiun Antariksa Turun Draktis Menghantam Bumi
Jakarta – Stasiun luar angkasa Tiangong-1 dipastikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tidak akan menghantam Indonesia saat jatuh ke Bumi.
Kabar ini menjadi jawaban teka-teki jatuhnya wahana antariksa ini. Selesai dinyatakan tidak bisa dikontrol lagi oleh otoritas China dan akan menghantam Bumi di awal April ini.
Menurut Thomas Djamaluddin Kepala LAPAN mengatakan,”Hasil analisis terakhir, Indonesia aman. Diperkirakan jatuh di Pasifik,”jelasnya
Tiangong-1punya berat 8,5 ton sudah mulai diketahui kapan akan ‘tiba’ di Bumi. Stasiun antariksa milik China itu akan jatuh pada esok hari, Selasa dini hari (2/4/2018).
Lebih lanjut Rhorom Priyatikanto, Peneliti Bidang Astronomi dan Astrofisika Pusat Sains Antariksa LAPAN mengatakan, kemarin pagi Tiangong-1 sempat melintasi di atas wilayah Papua.
Namun, tidak terlihat lagi. Sampai waktu rentry nanti (2 April dini hari), Tiangong-1 tidak akan lewat di atas wilayah Indonesia. Maka, Indonesia diprediksi aman,”ujarnya
Menurut Rhorom, Pada 2 April dini hari nanti, Tiangong-1 akan sampai pada ketinggian 120 kilometer. Selebihnya lagi, stasiun antariksa ini akan langsung turun drastis menghantam Bumi.
Rhorom mengatakan,”Selanjutnya akan turun drastis, tapi kemungkinan besar tidak menyimpang jauh dari lintasan terakhirnya,”jelasnya
Seperti diketahui, Pertama kali diluncurkan pada 29 September 2011, stasiun luar angkasa pertama Negeri Tirai Bambu telah mengorbit di ketinggian 350 kilometer.
Waktu itu, Tiangong-1 merupakan muatan dari Long March 2F yang diluncurkan di Jiuquan Satellite Launch Center, China.
Stasiun luar angkasa berbentuk tabung dengan panjang 10,4 meter berdiameter 3,4 meter dan dilengkapi bentengan panel surya di kedua sisinya ini, pernah ditempati para penjelajah antariksa dari China.
Sejak 2016, Tiangong-1 sudah tidak dapat dikontrol lagi dan mulai turun orbitnya. Stasiun luar angkasa China itu berpotensi jatuh ke Bumi di wilayah pada rentang 43 derajat lintang utara sampai 43 derajat lintang selatan, termasuk Indonesia di dalamnya.(red)
Tinggalkan Balasan