Rekan Indonesia Mengutuk Keras Pelaku Dr. Soeko Marsetiyo
Jakarta, Suronews – Sejak Tahun 2014 Dr. Soeko Marsetiyo seorang dokter yang menghabiskan hidupnya untuk mengabdi kepada masyarakat di Tolikara. Namun justru menjadi korban yang diduga dianiaya secara sadis oleh sekelompok orang.
Namun Sangat memperihatinkan peristiwa yang dialami oleh dr. Soeko Marsetiyo ini. Menurut beberapa saksi mata, insiden tersebut terjadi saat dr Soeko dalam perjalanan naik mobil di sekitar Pasir Putih (Mumi). Tiba-tiba dia dihadang oleh sekelompok orang. Tanpa rasa kasihan, dokter tersebut disiram bensin, lalu dibakar. dr Soeko berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke got. Namun, luka bakar yang diderita dokter lulusan Undip itu terlalu parah. Hingga akhirnya nyawanya tidak dapat terselamatkan.
Agung Nugroho, Ketua Nasional Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) mengutuk keras kepada pelaku yang telah menganiaya dr. Soeko sampai nyawanya melayang.
“Rekan Indonesia mengutuk keras kepada pelaku yang telah melakukan tindak kekerasan dan penyerangan kepada seorang dokter. Tindakan keji dan tidak berperikemanusiaan” kecam Agung Nugroho salah satu wakil sekretaris jenderal (wasekjend) Prodem bidang kesejahteraan rakyat.
Sementara itu Agung Nugroho menyampaikan, Bagi Rekan Indonesia, ancaman kekerasan terhadap guru maupun tenaga medis adalah ancaman terhadap pekerja kemanusiaan.
“Padahal, semestinya tenaga medis harus dilindungi.” tutur Agung Nugroho.
Menurut Agung Nugroho, Rekan Indonesia sangat berharap ke depan tidak ada lagi perlakuan yang mengancam jiwa seorang dokter di daerah konflik. Semua pihak harus memiliki kesadaran bahwa petugas medis harus dilindungi keselamatannya karena petugas medis adalah petugas kemanusiaan.
Agung Nugroho mengatakan, Bahwa bulan oktober adalah bulan duka bagi para pejuang kemanusiaan karena ada 2 tragedi yang memilukan terjadi pada petugas kemanusiaan.
Pertama, wafatnya dr. Soeko Marsetiyo yang dianiaya kelompok tak dikenal hingga meningga dunia. Kedua, penyerangan dan pemukulan petugas kesehatan oleh aparat kepolisian hingga menimbulkan korban luka luka pada petugas medis, saat terjadinya unjuk rasa mahasiswa 24-25 September 2019 di depan gedung DPR RI.
“Terhadap 2 peristiwa tersebut, Rekan Indonesia amat perihatin dan turut berduka cita.” pungkas Agung Nugroho.(Dewi)
Tinggalkan Balasan