Pungli Di.Sekolah Membebankan Siswa

Sabtu, Juni 22nd 2019. | Headline, Politik & Hukum

Cilacap, Suronews – Banyak keluhan terkait pungutan disekolah yang di duga adanya penyimpangan pada bidang penyelenggaraan pendidikan.

Berdasarkan dari laporan narasumber yang tidak mau disebutan namanya (si fulan), mengatakan, “Komite Sekolah dengan kewenangannya mengumpulkan orangtua murid untuk menarik sumbangan sekolah, ujung ujungnya Orangtua siswa seringkali terjebak pada sebuah keadaan yang serba salah, rata-rata orangtua yang tidak berminat atau yang tidak mampu mengikuti kegiatan tidak berani untuk tidak mengikutsertakan anaknya pada kegiatan atau permintaan sumbangan sukarela. Mereka juga tidak berani untuk mengatakan keberatan, khawatir  anaknya yang mendapat tekanan di sekolah,”

Dengan adanya laporan yang masuk mengenai maraknya pungutan di sekolah SDN Bojong 01 Kawunganten,yang terlampir surat pemberitahuan dengan perihal “Putra-Putri Bpk/lbu sampai saat ini masih mempunyai tanggungan keuangan sekolah, ada pun tanggungan tersebut adalah sebagai berikut :

a).sumbangan kelas tahun 2018 s/d 2019  Rp 500.000.
b). Buku Tema 1 s/d 9 Rp 112.500.
c).Buku Matematika semester 1 dan 2 Rp 25.000.
d).Buku bahasa Jawa/BTQ dan Agama Rp 35.000.
e).Buku Romadhon Rp 5.000.

Pernah juga terjadi keributan antara guru yang beridisial BH mengajar di kelas lV SDN Bojong 01 Kawunganten dengan siswanya berinisial EAP duduk di kelas lV (emat), terkait pembayaran serlog hendpon yang harus di bayar siswa tersebut, hingga Guru yang berindisial Br sempat merampas uang siswanya yang ada di saku dengan nominal Rp 2.000

Tidak terima orang tua siswa sempat mendatangi ke sekolah untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut, akan tetapi dari permasalahan sepele itu, hingga saat ini menjadi keterpanjangan beban moral siswa tersebut bahkan mengalami sampai dua tahun ini tidak naik kelas.

Hal tersebut dimungkinkan buntut dari keributan itu terjadi.

Terkait adanya tarikan di sekolah SDN Bojong 01 Kawunganten,
Kepala Sekolah SDN Bojong 01 Kawunganten, mengatakan, “semua tarikan tersebut atas kesepakatan komite dan orang tua murid.

Secara terpisah,   Wakil Orang Tua Kelas (WOTK), Kuatman, menjelaskan, “perwakilan orangtua murid yang dibentuk agar dapat menjadi jembatan bagi orangtua siswa dan pihak sekolah.
Tujuannya adalah untuk menampung keluhan siswa, namun percuma dari langkah komite hanya sebagai ajang bisnis di lingkungan sekolah saja.

Sementara, Komite yang berinisial RK seolah tidak pernah menjadi penengah selalu berpihak ke Kepala Sekolah dan guru SDN bojong 01 di banding untuk membela siswanya yang merasa terbebankan.

Bahkan Komite RK menyebutkan, “keputusan hasil rapat itu sebelumnya sudah di bentuk pihak kepala sekolah seperti halnya sumbangan kelas, biaya buat buku, juga tambahan gaji guru yang sekarang sudah mencapai 1 juta. Yang mana pungutan semua itu sebelumnya sudah dirembuk secara pribadi sebelum acara perkumpulan antara pihak orang tua murid di mulai. Jadi saya tidak tahu menahu terkait semuanya itu, saya cuma menuruti perintah kepala sekolah yang sudah di tentukan,” (SP)

Related For Pungli Di.Sekolah Membebankan Siswa