Kajian Peta Jalan Perdagangan Antara Indonesia dan Inggris

Kamis, Oktober 17th 2019. | Dunia, Headline

Tangerang,Suronews – Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan RI Iman Pambagyo dan Komisioner Dagang Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black menandatangani Kerangka Acuan (Terms of Reference/TOR) Kajian Perdagangan (Trade Review) antara Indonesia-Inggris.

Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita di sela-sela Trade Expo Indonesia 2019 di ICE BSD City. “Pelaksanaan kajian ini bertujuan untuk memetakan hubungan perdagangan dan investasi antar kedua negara saat ini serta mengidentifikasi sektor-sektor utama dan potensial yang dapat ditingkatkan. Selain itu, kajian ini juga bertujuan untuk menyusun peta jalan yang berisi rekomendasi kebijakan di masa depan,” terang Mendag.

Kajian Perdagangan akan dilakukan secara bersama oleh Kemendag RI dan Departemen Perdagangan Internasional Inggris dengan turut melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk konsultasi intensif dan para pelaku usaha. Setelah penandatanganan ini, kedua negara telah menyepakati pertemuan pertama direncanakan dilakukan pada 9 Desember 2019 di London, Inggris. Kedua negara menargetkan penyelesaian laporan dan rekomendasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah pertemuan tersebut. Laporan dan rekomendasi akan disampaikan kepada Menteri Perdagangan masing-masing negara.

“Penandatanganan Kerangka Acuan hari ini menandakan semakin kuatnya hubungan perdagangan dan investasi kedua negara. Kedua negara memandang penting hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris. Sebagai negara anggota G20, Indonesia dan Inggris berpeluang memperbarui dan meningkatkan hubungan ekonomi,” ujar Iman.

Berdasarkan data BPS yang diolah Kemendag, total perdagangan Indonesia-Inggris pada tahun 2018 mencapai USD 2,7 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia tercatat USD 1,5 miliar, sementara impor sebesar USD 1,2 miliar.

Sementara itu Komisioner Dagang Inggris untuk Asia Pasifik Natalie Black, mengatakan, “Saya sangat senang sekali berada disini untuk menandatangani Terms of Reference Kajian Perdagangan yang sangat penting ini. Ini adalah Kajian Perdagangan yang pertama kali kami luncurkan di ASEAN dan saya sangat senang sekali Indonesia menjadi tuan rumah untuk penandatanganannya. Perdagangan antara Indonesia dan Inggris sudah sangat intensif. Volume perdagangan pada kwartal pertama 2019 senilai 2,7 milyar Poundsterling. Akan tetapi bersama-sama kita bisa melakukan banyak hal untuk terus meningkatkan kerjasama. Inggris siap mendukung prioritas-prioritas Presiden Jokowi terutama dalam sektor pendidikan dan infrastruktur.”

“Kami juga berkomitmen meningkatkan kolaborasi dalam sektor jasa finansial dan teknologi. Saya tahu Indonesia telah menghasilkan 5 unicorn besar di Asia Tenggara dan ini adalah salah satu kebanggaan Indonesia. Untuk itu, Inggris siap mendukung Indonesia untuk menciptakan lebih banyak lagi unicorn. Ini adalah kebanggaan tersendiri bagi kami bekerjasama dengan Kementrian Perdagangan RI. Indonesia adalah mitra yang baik sekali dan kami sangat menantikan diskusi-diskusi intens berikutnya seiring dengan kolaborasi kita dalam mengidentifikasi area-area kerjasama. Dan kami berharap langkah ini membuahkan hasil-hasil yang konkrit, “pungkas Natalie.(Suwarsih)

Related For Kajian Peta Jalan Perdagangan Antara Indonesia dan Inggris