Indonesia Berdaulat, Keamanan Informasi Menjadi Budaya
Jakarta, Suronews -Keamanan Informasi di ranah siber merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi digital dan terwujud nya ketahanan informasi nasional. Namun kondisi tersebut tidak akan bisa dicapai tanpa tindakan nyata yang dilakukan secafa sengaja dan terencana sehingga bisa berdaya dan berhasil guna.
Keamanan informasi dan privasi bukan hanya sekedar masalah tehnologi informasi saja melainkan kejahatan di ranah siber menyebabkan kerugian yanh jauh lebih besar daripada biaya untuk mengatasi masalah tersebut. Indonesia sebagai negara terbesar harus memahami betul bahwa pengembangan budaya keamanan informasi menjadi satu-satu nya jalan keluar.
Menteri kominfo, Rudiantara dalam hal ini terus melakukan sosialisasi kepada khalayak masyarakat agar mereka mengetahui betapa pentingnya keamanan informasi dan tidak mudah percaya dengan hoax. ”
“Kita harus punya rasa keberpihakan, agar lebih user frendly, kembali ke Indonesia kita harus keberpihakan, kita harus lakukan secara strategi misal saja sebelumnya kalau kita ngobrol menggunakan whatsap sekarang kita coba menggunakan masanger nasional, ini menandakan kita berdaulat dengan Indonesia. Kembali pada budaya, kita sadar akan keamanan siber mari kita lakukan budaya Indonesia, kita harus ajak mereka bisa mengetahui apa itu keamanan siber.kita buat segmentasi, keamanan internet, apalagi yang sudah canggih canggih, segmenya kita pilah pilah apa itu siber scurity dan apa itu manfaatnya dan lama-lama ini jadi budaya. Sehingga pada bulan Mei nanti kita punya database pelanggan yang sudah bersih,”jelas pria panggilan akrab Choef RA ini, saat ditemui di Grand Balroom Kempinsky, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu , (7/3).
Pada kesempatan ini juga Chief RA menghimbau kepada pelaku bisnis agar patuh pada aturan dan UU di Indonesia, “kepada pelaku bisnis baik di dalam negri maupun luar negeri silahkan saja untuk membuka bisnis di Indonesia, tapi tolong patuhi aturan dan undang-undang di Indonesia. Hal ini guna melindungi masyarakat Indonesia, dan kita hidup di negara Indonesia.” (rnl/swh)
Tinggalkan Balasan