Kemendag : Hadapi Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Industri PBK, SRG, dan PLK

Rabu, Februari 7th 2018. | Headline, Nasional

Jakarta,  Suronews – Kementerian  Perdagangan  terus  bersiap  mendorong  pertumbuhan  ekonomi nasional, tak terkecuali dalam Industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), Sistem Resi Gudang (SRG), dan  Pasar  Lelang  Komoditas  (PLK).  Untuk  itu,  melalui  Badan  Pengawas  Perdagangan  Berjangka  Komoditi (Bappebti),  Kemendag  menggelar  diskusi  umum  Outlook  PBK,  SRG,  dan  PLK  2018  dengan  pemangku kepentingan.  Diskusi  umum  tersebut  bertemakan  Sinergi  Industri  PBK,  Sistem  Resi  Gudang  SRG,  dan  Pasar  Lelang Komoditas PLK di Era Perdagangan Digital dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang digelar di Auditorium Kemendag, Jakarta, Rabu, (7/2).

“Industri  Perdagangan  Berjangka  Komoditi,  Sistem  Resi  Gudang,  dan  Pasar  Lelang  Komoditas  harus bersinergi dalam menghadapi era perdagangan digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, “ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.

Mendag menjelaskan,  “berdasarkan data BPS pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 sebesar 5,07%, diperkirakan  terus  tumbuh  pada  tahun  2018  menjadi  5,1%.  Untuk  mendukung  pertumbuhan  ekonomi nasional, pemerintah telah menetapkan target pertumbuhan ekspor dari semula 5-7% meningkat menjadi 11%.  ͞Target  tersebut  didasarkan  asumsi  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  ke  arah  yang  lebih  baik, pemulihan ekonomi global, dan perbaikan harga komoditas di pasar internasional.

Terlebih dalam menghadapi tahun politik ini, Mendag memprediksikan, akan banyak uang yang bertebaran sehingga pertumbuhan ekonomi pasti meningkat.

Melalui Bappebti akan menyelaraskan arah kebijakannya untuk mendukung peningkatan kinerja perdagangan.  Langkah  yang  akan  ditempuh  Bappebti  yaitu  meningkatkan  daya  saing  produk  dan  ekspor serta  pengendalian  impor  melalui  optimalisasi  pemanfaatan  bursa  berjangka  komoditi  sebagai  sarana lindung nilai, pembentukan harga, penetapan efisiensi harga, dan sarana investasi.

Selain  itu,  Bappebti  berperan  mendorong  pertumbuhan  perekonomian  daerah  melalui  percepatan implementasi SRG sebagai sarana tunda jual, pemantauan stok komoditas dan alternatif pembiayaan modal kerja bagi Petani, UKM, Koperasi, dan pelaku usaha. Bappebti juga berperan meningkatkan optimalisasi PLK untuk  efisiensi  mata  rantai  perdagangan,  sarana  pembentukan  harga,  penetapan  referensi  harga,  dan menunjang perdagangan ekspor komoditas unggulan.

Diskusi umum ini dihadiri Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional sebagai pembicara kunci, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Peneliti INDEF, dan Direktur PT Bahana TCW Investment Management. Selain itu, diskusi ini dihadiri juga 150 orang peserta yang berasal dari Dinas yang membidangi Perdagangan, Direksi Bursa Berjangka dan Lembaga Kliring Berjangka, perbankan, serta pelaku usaha PBK, SRG, dan PLK. Peresmian SPTT-SPA  Dalam  kesempatan  ini,  Mendag  juga  meresmikan  Sistem  Pengawasan  Transaksi  Tunggal  Sistem Perdagangan Alternatif (SPTT-SPA) untuk kegiatan perdagangan berjangka Indonesia. SPTT-SPA merupakan salah  satu  sistem  informasi  yang  dibangun  Bappebti  untuk  mendeteksi  secara  dini  adanya  penipuan keuangan industri perdagangan berjangka dan derivatif di Indonesia.

SPTT-SPA  akan  digunakan  Bappebti,  Bursa  Berjangka,  dan  Lembaga  Kliring  Berjangka  untuk  melakukan pengawasan  transaksi  SPA.  SPTT-SPA  ini  dibuat  agar  tidak  ada  pihak  yang  dapat  memanipulasi  transaksi nasabah.  Pemanfaatan  SPTT-SPA  didasarkan  pada  perkembangan  transaksi  perdagangan  berjangka  yang  masih didominasi transaksi SPA. Transaksi perdagangan berjangka pada tahun 2017 sebesar 7,04 juta lot, terdiri dari transaksi SPA sebesar 5,71 Juta lot (81,09 %) dan transaksi multilateral sebesar 1,33 Juta lot (18,91%).

Diharapkan  dengan  adanya  SPTT-SPA  ini  dapat  menciptakan  integritas  dalam  perdagangan  berjangka. Dengan  diimplementasikannya  SPTT-SPA  ini,  maka  Bappebti  dapat  mencabut  moratorium  dan  membuka perizinan pelaku usaha  di  bidang Sistem Perdagangan  Alternatif    secara  terbatas dan bertahap.

Penerapan IS-WARE Untuk SRG dan PLK, Bappebti saat ini telah menerapkan Sistem Informasi Resi Gudang (IS-WARE) di seluruh gudang  SRG  di  Indonesia.  IS-WARE  dapat  dimanfaatkan  sebagai  sistem  informasi  sarana  penyimpanan komoditas, tunda-jual, pembiayaan,  serta  sarana  pemasaran. Seluruh data  komoditi  yang  tercatat  secara digital  dalam  IS-WARE  akan  diteruskan  ke  pasar  lelang  daring.  Dengan  demikian,  perdagangan  menjadi transparan  dan  harga  yang  terbentuk  dari  hasil  tawar-menawar  dapat  menjadi  harga  referensi.  Integrasi SRG  dengan  PLK  daring  akan  menjadikan  instrumen  ini  sebagai  suatu  paket  one-stop  service  yang memberikan solusi pemberdayaan petani dan UKM.

Kepala Bappebti Bachrul Chairi, menyampaikan, “dengan berbagai fungsi tersebut, maka mekanisme pengendalian stok diharapkan dapat dilakukan sendiri oleh masyarakat  tidak hanya ditingkat  pedagang, tetapi juga di tingkat produsen. Meski sebelumnya Bappebti telah mengembangkan sebuah aplikasi berbasis android untuk digunakan di telepon genggam  yang  disebut  SRG-Mobile.  SRG-Mobile  ini  diharapkan  memudahkan  pelaku  usaha  dalam melakukan perencanaan penyimpanan karena terdapat fitur simulasi biaya dan kontak Pengelola Gudang SRG terdekat. Proses bisnis yang ada di Bappebti sebagian besar sudah menggunakan teknologi informasi. Proses bisnis tersebut di antaranya adalah layanan perizinan daring, penyampaian laporan keuangan pelaku usaha PBK daring (e-reporting), penyebarluasan informasi harga, dan pengawasan transaksi. (vky/swh)

Related For Kemendag : Hadapi Pertumbuhan Ekonomi Nasional, Industri PBK, SRG, dan PLK