Dua Teknisi Pengalaman Gabung Ke Grab
Jakarta,Suronews – Dua teknisi pengalaman baru bergabung ke Grab dan langsung diberikan tanggung jawab dalam memimpin divisi engineering, bagaimana kelanjutan keduanya…?
Dua teknisi baru Grab yaitu, Milind Mahajan dan Steve Yegge, masing-masing menjabat sebagai Head of Engineering dan Head of Engineering – Data Insight, datang ke platform ride sharing tersebut bukan datang dengan tangan kosong.
Mereka sudah kenyang pengalaman baik Milind maupun Steve sudah menghabiskan puluhan tahun bekerja di perusahaan teknologi ternama. Saat ditemui di Jakarta, Steve pun menunjukkan antusiasme setelah melihat ekosistem yang berlangsung di dalam Grab.
“Saya senang dengan prinsip utama Grab yang berbunyi masalahmu adalah masalahku. Saya belum pernah menemukan yang seperti ini di tempat manapun. Mereka sangat mementingkan kerja sama di dalam tim dengan membuat seluruh anggotanya mengerti masalah yang dihadapi satu sama lain,”lanjutnya
Selain itu, ia pun sudah tidak kaget lagi dengan cara kerja perusahaan ini yang serba cepat.
Lebih lanjut Steven mengatakan,”Grab memiliki urusan dengan tingkat urgensi yang sangat tinggi, segala sesuatunya harus dituntaskan saat itu juga melalui eksekusi yang cepat dan tepat. Hal tersebut sebenarnya mirip dengan kultur kerja di Amazon,” katanya pria yang sempat bekerja di e-commerce besutan Jeff Bezos tersebut selama tujuh tahun.
Steve sendiri berusaha untuk menularkan sejumlah prinsip yang ia dapatkan selama di Amazon maupun Google, seperti semangat pantang menyerah, melahirkan kepercayaan dari pihak konsumen, hingga membuat sebuah ide yang baik menjadi sesederhana mungkin.
Sedangkan Milind, yang bertindak sebagai pemimpin dari pusat riset dan pengembangan Grab di Seattle, Amerika Serikat, mengaku belum memiliki rencana spesifik terkait hal tersebut.
Meski begitu, berdasarkan pengalamannya selama dua dekade di Microsoft ditambah dua tahun di Twitter, ia berusaha untuk menanamkan paham bahwa pekerjaan dimulai setelah produk dikirim ke konsumen.
Milid mengatakan,”Setelah produk dikirim, bukan berarti pekerjaan selesai di situ. Justru pada titik tersebut tugas kita baru saja dimulai untuk menciptakan sebuah produk yang sesuai berdasarkan pengalaman penggunanya,” kata Milind.
Menurut Mild, dengan membuat produk yang sesuai terhadap masukan dan keinginan konsumen, maka akan membuat mereka merasa didengar dan terpenuhi kebutuhannya.
Sementara itu, Steven mengatakan, “Dengan begitu, konsumen pun secara otomatis akan membagikan pengalaman baik mereka ke orang-orang di sekitarnya,” ungkapnya.(Sus)
Tinggalkan Balasan