BPOM menemukan 27 merek produk ikan makarel
Jakarta – Masyarakat sekarang banyak membicarakan mengenai makanan kaleng Produk Ikan Makarel.Dimana Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menemukan 27 merek produk ikan makarel dalam kalang yang mengandung parasit cacing.
Sementara itu, Direktur Jenderal Penguatan Daya Siang Produk Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan, munculnya parasit dalam ikan makarel ini belum pernah terjadi sebelumnya. Karena adanya faktor musiman di mana parasit hidup dalam inangnya, yaitu ikan makarel.
Parasitnya kan musiman. Entah apa penyebabnya terjadi ledakan populasi cacing ini. Karena selama ini belum ada kejadian seperti ini produk yang sudah diolah dan dimasak dalam kemasan ikan kaleng,” jelasnya
Nilanto menjelaskan, munculnya parasit cacing dalam ikan makarel muncul pada satu periode saja. Diduga adanya perubahan cuaca atau karena musim.
“Jadi munculnya ledakan parasit tadi pasti ada pemicunya dan terjadi hanya pada satu periode tertentu. Apakah ini karena perubahan cuaca, atau karena musim, ini sedang di pelajari. Karena dari BPOM menyatakan ada perubahan musim. Di luar itu, tidak ditemukan adanya parasit. Sehingga dilokalisir,” jelas dia.
Menurut Nilanto, banyaknya produk ikan makarel yang ditemukan mengandung parasit cacing diekosistemnya, ikan ini hidup secara berkelompok. Jika satu terkena parasit, maka ikan makarel lain juga terkena.
Lebih lanjut Nilanto mengatakan, “Bahan baku yang diperoleh, pada periode waktu tertentu, itu yang dilokalisir dulu, di blok karena itu tidak hanya terkena pada satu ikan, tetapi dalam jumlah besar. Dan jenis ikan makarel itu berkelompok, sehingga sekali ditangkap, ribuan ikan ditangkap sekaligus. Tapi di luar waktu penangkapan tadi, itu tidak terkontaminasi parasit,” ujarnya
Nilanto mengindikasikan jika 16 produk ikan makarel kaleng impor berasal dari China. Namun KKP bersama BPOM masih terus menelusuri kasus ini.
Nilanto juga menegaskan, “Ini bukan karena proses pengemasan. Parasit ini inangnya di tubuh ikan, ini adanya di ikan makarel yang kita temukan sekarang. Dari informasi yang kita terima, sementara itu ikannya berasal dari China, sedang kita pelajari. Kita monitor terus,” tegasnya
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah melakukan pengujian kandungan ikan makarel kaleng yang beredar di Indonesia. Dari 66 merek yang diteliti, 27 positif mengandung parasit cacing.
Dari 27 merek ikan makarel Kalteng mengandung parasit cacing Ada 16 merek impor dan sisanya merek dalam negeri. BPOM sudah melarang produsen merek-merek tersebut mengimpor atau memproduksi untuk sementara.
Menurut Penny Kusumastuti Lukita Kepala BPOM mengatakan,”Kami sudah meminta untuk melakukan penarikan produk yang berdasarkan pengujian mengandung cacing,” ujarnya
Lebih lanjut Penny menjelaskan, BPOM sudah menelusuri asal-usul dan bahan baku ikan makarel yang diduga mengandung parasit cacing. Umumnya ikan ini diimpor karena tidak ada di perairan Indonesia.
Penny menegaskan,”Yang mengandung cacing, diimpor dari kawasan perairan Tiongkok dan sekitarnya,” lanjutnya
Penny mengatakan, secara alami ikan makarel mengandung parasit cacing. Terkait hal itu, BPOM bakal berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan. Terutama, karena ikan makarel menjadi inang cacing di waktu tertentu.
Penny menyampaikan,”Karena kandungan cacing sudah mati, yang pasti ada efek berbahaya. Tapi, ada efek lain yang dikaitkan dengan alergi pada konsumen,”ucapnya
Penny menyatakan tidak menutup kemungkinan kasus ini hanya berlangsung sementara. (red)
Tinggalkan Balasan