Risma : Sudah Biasa Dihina

Sabtu, Agustus 3rd 2019. | Headline, Politik & Hukum

Surabaya – Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya kembali merespon cuitan anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan ( TGUPP ) DKI Jakarta Marco Kusumawijaya yang menyerang dirinya.

Marco dalam cuitannya di medsos twitter mengatakan, pengelolaan sampah di Jakarta akan bagus bila Risma menjabat kepala Dinas Persampahan DKI.

Di akhir cuitannya, ahli tata kota menyinggung soal anak Risma, Fuad Bernardi, yang pernah diperiksa polisi sebagai saksi kasus amblesnya Jalan Raya Gubeng. Fuad diduga sebagai pihak yang terlibat dalam perizinan.

Saat ditemui usai acara Welcome Dinner Asia Pasific Hospice and Palliative Care Conference (APHC) di Halaman Taman Surya, Balai Kota Surabaya, Sabtu (38/2019) malam, Risma mengaku belum membaca cuitan anggota TGUPP Anies Baswedan tersebut.

Marco pun menyerahkan semuanya ke jajarannya di Pemerintah Kota Surabaya.

“Aku enggak moco kok (aku enggak baca). Nanti kita lihat, itu urusannya teman-teman ya,” ujar Risma

Menurut Risma, ia sudah terbiasa mendapatkan hinaan dari orang-orang yang tidak suka dengan apa yang sudah dilakukan untuk Kota Surabaya.

“Iya, ngenyek (menghina) ya. Tidak apa apa, aku biasa dinyek (dihina) kok. Dia ngenyekaku, nanti dilihat saja ya,” tuturnya

Risma menambahkan, tidak mau ambil pusing dan memilih menanggapinya dengan santai.

“Katanya, orang sabar itu kekasihnya Allah. Harus sabar biar nanti yang balas gusti Allah ya,” imbuhnya

Sebelumnya, Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Surabaya Muhammad Fikser menyebut, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu memang tidak ingin menanggapi persoalan tersebut lebih jauh.

“Ibu (Risma) tidak ingin menambah suasana jadi panas. Pernyataan bu Risma ingin membantu (mengelola sampah) bukan ibu datang ke Jakarta, tapi memberikan masukan, pengalaman bagaimana mengelola sampah di Surabaya, itu juga Ibu sudah membantu,” katanya

Fikser menegaskan, sejak awal Risma tak pernah berniat mencampuri urusan permasalahan sampah di Jalarta.

Apa yang dilakukan Risma, menurut Fikser, hanya menjawab pertanyaan DPRD DKI saat melakukan studi banding tentang pengelolaan sampah di Surabaya, Senin (29/7/2019) lalu

“Jadi dari awal itu Bu Risma tidak ada urusannya mencampuri urusan apa yang di Jakarta, mereka datang belajar dan Ibu hanya menjelaskan tentang program yang telah dilakukan di Surabaya,” ujarnya.

Meski demikian, Fikser mengaku bahwa Pemkot Surabaya akan mempertimbangkan dengan serius untuk membawa cuitan Marco tersebut ke ranah hukum.

Ia menyampaikan, bidang hukum Pemkot Surabaya tengah mempelajari dan melakukan kajian hukum dari cuitan Marco itu.

“Terkait dengan tweet itu, selain kita menyesalkan, kita sedang mendiskusikan hal ini dengan bagain hukum untuk kita lihat dari kajian hukumnya bagaimana nanti, kita lagi pelajari,” ujarnya. (Adi)

Related For Risma : Sudah Biasa Dihina