Lonjakan Penumpang Rangkasbitung terjadi pada H+1 dan H+2
Rangkasbitung, Suronews – Lebaran tinggal menghitung hari, arus mudik pun sudah dimulai pada tanggal 30 Mei 2019. Arus mudik sudah mulai ramai sejak tanggal 30 Mei, baik mudik bareng maupun mudik secara individu. Seluruh terminal, stasiun, pelabuhan bahkan bandara sudah ramai pemudik.
Kereta api menjadi salah satu pilihan favorit bagi pemudik, ada yang melalui Stasiun Senen, Stasiun Gambir, Stasiun Tanah Abang, bahkan bagi Trans Sumatera melalui Stasiun Rangkas Bitung – Stasiun Merak baru menyeberang ke Bakauheni Lampung.
“Bagi pemudik Trans Sumatera yang melalui kereta api kalau dari Jakarta memang harus melalui Stasiun Tanah Abang ke Stasiun Rangkas Bitung lanjut Stasiun Merak baru menyeberang ke Bakauheni Lampung. Untuk Stasiun Rangkasbitung sebagai transit bagi yang dari Jakarta bahkan hendak melanjutkan ke Stasiun Merak. Untuk itu kedatangan dari Jakarta cukup banyak, selain bagi mereka yang hanya dari Jakarta ke Rangkas Bitung, bahkan bagi mereka yang melanjutkan ke Merak ada diantara mereka yang hanya ziarah ke makam hingga lanjut perjalanan ke Bakauheni, “kata Kepala Stasiun Rangkasbitung, Gun Gun Adi Nugraha, saat ditemui di Kantor Stasiun Rangkasbitung, Jum’at, (31/05/2019)
Terkait dengan lonjakan kedatangan dari Jakarta ke Rangkasbiting, Gun Gun Adi Nugraha, mengatakan, “adapun kedatangan dari Jakarta nampak terlihat lonjakan sejak tanggal 30 Mei H-8 seimbang, H-7 ada kenaikan hingga sekarang. Nanti ada lonjakan yang signifikan itu biasanya akan terjadi pada H+1 dan H+2 karena disitulah banyak warga yang naik turun kereta untuk silaturahmi dan ziarah.”
Selain daripada itu, Stasiun Rangkasbitung juga sedang berbenah diri dalam perbaikan bangunan hall, “saat ini kami sedang ada perbaikan bangunan hall di pintu keluar masuk KCI dan penumpang, untuk sementara ini baru 50 persen pembangunan. Targetnya tahun ini selesai, Kalau hall itu sudah jadi space untuk ibu menyusui, untuk anak-anak itu ada, “tutur Gun
Tinggalkan Balasan