Rotasi Dilakukan Sesuai Catatan Evaluasi Lurah.
Mengenai data lurah yang terkena rotasi akibat pungutan liar (pungli), dia enggan membeberkannya. Dia meminta publik menunggu kepastian dari Pemerintah Provinsi DKI.
“Saya tidak hapal, tunggu pengumumannya saja 3×24 jam,” ujarnya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga belum mau membuka catatannya mengenai masalah rotasi lurah kepada publik. Dia menyebut reshuffle lurah masih dalam proses.
Sementara itu, Gubernur Anies mengatakan,”Nanti akan ada (rotasi). Semua dalam catatan,” ucapnya di Gelanggang Remaja Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Gubernur Anies, menegaskan rotasi lurah tidak hanya berupa demosi, tapi juga promosi. Perubahan semacam ini, jelas dia, adalah hal yang biasa dalam organisasi pemerintahan.
“Ada yang kinerjanya tidak baik, kita demosi. Ada yang karena kinerja baik, dipromosikan,” imbuhnya
Anies berencana merotasi sejumlah lurah menanggapi banyak laporan masyarakat soal pungli sertifikat tanah di Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Sertifikat seharusnya diberikan tanpa biaya.
Pelaksanaan rotasi lurah dipastikan dijalankan secara sesuai aturan. Perombakan tidak dilakukan karena faktor suka dan tidak suka, maupun uang. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan jika jika kinerja lurah menurun dan terbukti meminta pungli
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga sempat mengatakan tak akan beri ampun kepada oknum lurah yang melakukan pungutan liar. Bila terbukti, pecat menjadi hukumannya.
“Tinggal ditindak saja. Minta daftar lurahnya nanti kita tindak, langsung diberhentikan,” ucapnya
Dia meminta warga dan para wali kota untuk mengawasi para lurah. Warga diminta melapor bila menemukan oknum lurah yang tak taat aturan.
“Dan ini juga yang saya minta pada wali kota, tidak boleh ada penurunan kualitas pelayanan dan bila ada penyimpangan ambil tindakan tegas. Kalau ada pungli akan saya berhentikan,” imbuhnya.(*)
Tinggalkan Balasan