Jokowi Dipastikan Maju Dalam Pilpres 2019
Jakarta, Suronews – Hanya tinggal Enam bulan lagi pendaftaran capres cawapres di Pilpres 2019 dibuka. Sampai saat ini baru Joko Widodo (Jokowi) yang dipastikan bakal kembali mencalonkan diri sebagai presiden di 2019.
Sementara itu, lawan Jokowi di Pilpres 2014, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto belum menyatakan bakal kembali maju atau tidak memperebutkan kursi RI. Dugaan Prabowo tengah mempertimbangkan tak maju di Pilpres 2019 pun muncul.
Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa dan Kalimantan, Nusron Wahid, bahkan yakin Prabowo tak akan maju di Pilpres 2019 buat melawan Jokowi.
Nusron mengatakan, “Saya menyakini, dan kita sudah persiapan, lawannya Pak Jokowi bukan pak Prabowo,” ujarnya saat acara diskusi Survei Nasional Indo Barometer ‘Dinamika Pilpres 2019: Tiga Skenario Pilpres 2019, Siapa Kuda Hitam?’ di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Nusron meyakini Prabowo tak akan maju dan bakal menunjuk penggantinya yang akan menghadapi Jokowi. Dia Tidak mau berandai-andai siapa orang tersebut.
“Entah siapa orangnya nanti. Tapi bukan pak Prabowo. Hidung politik saya sudah merasakan. Tapi intuisi felling saya pak Prabowo enggak akan maju,” ujarnya.
Hasil survei Indo Barometer terbaru, jika Jokowi dan Prabowo mencalonkan kembali, maka akan terulang kembali seperti Pilpres 2014. Namun siapa yang akan jadi wakil dari masing-masing pasangan tersebut tak dirinci. Jokowi meraih dukungan publik 48,8% dan Prabowo 22,3%.
Kemudian, jika sejumlah skenario cawapres dilakukan, hasilnya Jokowi tetap unggul. Salah satu contohnya jika Jokowi menggandeng Gatot Nurmantyo sebagai cawapres maka akan mendapatkan suara 38,4% saat melawan Prabowo Subianto jika menggandeng Anies Baswedan yang akan mendapat 20,7%.
Namun menariknya, jika Prabowo akhirnya memutuskan tak maju pilpres, Anies Baswedan bisa menjadi calon lawan berat Jokowi. Sebab, berdasarkan hasil survei kandidat yang berpotensi menjadi lawan terberat Jokowi, elektabilitas Anies berada di posisi pertama dengan 12,1 persen, disusul Gatot Nurmantyo 7,8 persen, dan Agus Harimurti 5,3 persen.
“Walaupun kalau dibandingkan mereka. Posisi Jokowi masih di atas tiga kandidat tersebut yaitu 56,6 persen,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari di lokasi yang sama.
Menurut Qodari, Anies bisa jadi kuda hitam untuk penantang Jokowi. Sebab, Anies memiliki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Jadi kalau Anies buat kebijakan, kemungkinan besar jadi sorotan. Diskusi soal itu jadi bahasan berhari-hari,” ujarnya
Survei tersebut dilakukan 23-30 Januari 2018 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 1.200 responden, margin of error kurang lebih 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Responden survei adalah warga negara Indonesia yang sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku, yaitu minimal berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah pada saat survei dilakukan.
Metode penarikan sampel menggunakan multistage random sampling, di mana teknik pengumpulan datanya melalui wawancara tatap muka responden dengan kuesioner.(Ika)
Tinggalkan Balasan