Perusahaan transportasi berbasis online Sering Mengabaikan Penumpang
Jakarta – Perusahaan transportasi berbasisonline sering mengabaikan aktivitas pengemudinya. Hal ini membuat tindak kejahatan yang melibatkan pengemudi transportasi online terus terjadi.
Baru-baru ini seorang pengemudi taksi online merampok penumpangnya di Bandung, Jawa Barat. Ada juga kasus jual beli narkotika berkedok pengemudi ojek online di Tangerang.
Pengamat transportasi Ellen Tangkudung mengatakan, salah satunya penyebab terjadinya tindak kejahatan lantaran pengemudi kerap menggunakan kendaraan yang tak sesuai dengan di aplikasi.
Lanjut Ellen mengatakan,”Ketidakcocokan saat kita mendapatkan kendaraan di aplikasi ini bisa berbahaya dan juga menjadi celah pengemudi berbuat tindak kejahatan,” ujarnya
Menurut Ellen, perusahaan taksi dan ojekonline harus bergerak cepat mengatasi permasalahan ini. Ia meminta ada tindakan tegas kepada pengemudi yang melanggar ketentuan perusahaan, khususnya pada penggunaan kendaraan.
“Bisa langsung disuspend pengemudinya, untuk menghindari hal-hal serupa terjadi lagi,” tegasnya
Ellen mengatakan, payung hukum untuk kendaraan berbasis online ini juga belum memadai. Ia ingin hal itu mendapat perhatian serius dari pihak kepolisian.
Ini kriminalitas yang sayangnya terjadi di kendaraan berbasis online. Jadi aplikasi taksi dan ojek online ini terkena imbasnya,” ujarnya.( ika )
Tinggalkan Balasan